Tindak Pidana Laut, atau kejahatan yang dilakukan di perairan laut, semakin meningkat di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, kasus pencurian ikan, penyelundupan narkoba, dan perdagangan manusia di laut terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Petrus Reinhard Golose, “Perairan Indonesia merupakan jalur utama bagi penyelundupan narkoba ke berbagai negara. Kita perlu meningkatkan pengawasan di laut untuk mengatasi masalah ini.”
Tindak Pidana Laut juga mencakup kasus pencurian kapal dan perompakan laut. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus H. Purnomo, “Kasus pencurian kapal dan perompakan laut sering terjadi di perairan Indonesia. Kita perlu bekerja sama dengan negara lain untuk memerangi kejahatan ini.”
Upaya pemberantasan Tindak Pidana Laut membutuhkan kerjasama antar lembaga terkait, termasuk TNI AL, Polisi Perairan, dan Badan Keamanan Laut. Menurut Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, “Kita terus meningkatkan patroli di perairan Indonesia untuk mencegah dan menindak tindak pidana laut.”
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk ikut berperan aktif dalam melaporkan kejahatan yang terjadi di laut. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, “Kita perlu kerjasama dengan masyarakat dalam memantau dan melaporkan kejahatan di laut. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di perairan Indonesia.”
Dengan peningkatan kasus Tindak Pidana Laut yang terjadi di Indonesia, perlu adanya langkah konkret dan sinergi antar lembaga terkait untuk menanggulangi masalah ini. Diharapkan dengan kerjasama yang baik, kejahatan di laut bisa diminimalisir dan keamanan di perairan Indonesia dapat terjaga dengan baik.